Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan, Indonesia punyai kekayaan alam yang amat berlimpah.
Salah satu kekayaan sumber daya alam terbesar di Indonesia adalah bahan tambang seperti perak, tembaga, bauksit, besi, perak, timah, nikel, dan emas.
Beraneka bahan tambang ada untuk mencukupi keperluan dalam negeri maupun luar negeri.
Di segi lain, hasil riset yang dipublikasikan oleh Fraser Institute dari Kanada memperlihatkan bahwa, Indonesia berada dalam 10 negara terbawah dari 91 negara yang dinilai kurang menarik bagi investor untuk berinvestasi di bidang pertambangan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PT J Resource Asia Pasifik Tbk Edi Permadi menyayangkan hasil riset tersebut.
Indonesia tetap terhitung ke dalam golongan negara-negara yang belum dilirik investor bersama dengan alasan tetap rumitnya dalam hal kebijakan Jual Dump Truck.
Edi terhitung mengingatkan, investasi di sektor pertambangan butuh kepastian gara-gara tak hanya padat modal terhitung punyai karakteristik investasi jangka panjang. Oleh karenanya segi kepastian hukum jadi penting.
“Indonesia punyai potensi mineral yang menjanjikan. Akan tetapi kami tetap kurang menarik dari segi kebijakan. Ini terbukti Indeks Persepsi Kebijakan tetap kurang menarik,” ujar Edi.
Padahal menurut Edi, sektor pertambangan jadi kontributor lumayan besar bagi perekonomian nasional dan terhitung kesejahteraan masyarakat.
Jika diamati selama ini, kegiatan pertambangan bisa berikan dampak ganda (multiplier effect) kepada masyarakat.
Pada dasarnya, multiplier effect pada pertambangan batubara di Tanah Air bisa dirasakan merasa dari tahapan eksplorasi, penggalian, pengangkutan, hingga ke masyarakat.
Selain itu, nyaris di setiap tahapan pertambangan, bisa mengimbuhkan potensi terbukanya lapangan kerja. Baik dari pertambagan itu sendiri, atau dari sektor industri pendukung.
“Dari investasi sebesar US$1 bisa berikan kegunaan kurang lebih 80% pada masyarakat,” terang Edi.
Dampak ganda ini bisa ditimbulkan berasal dari beraneka kegiatan penambangan, supplier, pengangkutan dan banyak kegiatan lainnya.
Di akhir, Edi menyarankan supaya bisa mencapai langkah multiplier effect pemerintah pas ini sebaiknya bisa membenahi di segi kebijakan yang dirasa belum mengimbuhkan win-win solution bagi investor untuk jangka panjang dan juga wajib langsung kepastian hukum yang ada.
Selain itu, pemerintah terhitung wajib mendorong kegiatan eksplorasi bersifat inventarisasi, penyelidikan, penelitian dan pengembangan dan juga eksplorasi sumber daya alam tambang di Tanah Air.